Friday, April 30, 2010

MAJALAH NAKITA, REIKI,Penyembuhan dengan Energi Alam
Kata reiki berasal dari bahasa Jepang yang berarti energi Illahi atau energi alam. Sedangkan terapi reiki adalah metode penyembuhan penyakit oleh energi Illahi atau alam dengan media tubuh kita. Energi alam tadi ditangkap tubuh kita dan disalurkan melalui telapak tangan.
Menurut para master reiki, para dokter dan pengobatan sesungguhnya hanyalah stimulan bagi proses kesembuhan. Tubuh kita sendirilah yang sebenarnya-----melalui mekanisme imunitas tubuh, sel-sel darah putih dan organ-organ tubuh lainnya---bekerja mengatasi dan menyembuhkan penyakit kita.
Reiki dapat dipraktikkan sendiri ataupun dengan bantuan seorang master reiki. Ada 16 tempat di tubuh kita yang harus disentuh tangan sebagai tempat masuknya energi alam ke dalam tubuh kita. Di antaranya kepala, lengan, leher, punggung dan lutut. Dalam ilmu reiki yang dikembangkan di Jepang, dikenal tiga tingkat ilmu: tingkat pertama, tingkat kedua, dan tingkat ahli (tingkat master yang nantinya disebut master reiki). Tingkat pertama untuk penyembuhan dengan sentuhan langsung (body touch). Tingkat kedua untuk penyembuhan jarak jauh. Sedangkan tingkat ahli khusus untuk mencapai tingkat master. Untuk menyembuhkan diri sendiri, cukup melakukan tingkat pertama saja. Efektif tidaknya penyembuhan reiki banyak tergantung pada kemampuan kita mengalirkan energi di seluruh tubuh hingga mencapai tahap relaksasi yaitu menonaktifkan pikiran. Menonaktifkan bukan berarti pikiran kita kosong. Tapi memikirkan hal-hal positif yang kita punyai.
Ketika reiki dilakukan pada diri kita sendiri, kita tidak merasakan apa-apa. Namun, saat kita mempraktikkan reiki terhadap orang lain, tangan seakan ada yang menarik begitu ditempelkan pada bagian tubuh yang mengalami gangguan. Pada yang melakukan reiki, getaran tangan bisa semakin keras. Sebaliknya orang yang menerima reiki akan merasakan sensasi seperti rasa hangat yang menjalar.
Manfaat reiki dapat dirasakan bila dilakukan secara rutin setiap hari. Siapapun boleh melakukan dan menerima reiki, termasuk wanita hamil dan anak-anak. Hanya saja, pada orang cacat yang tidak memiliki tangan, reiki harus dibantu oleh orang lain.
Santi
Narasumber:
Master Inye Tursini,
Master Reiki dari Indonesia Reiki Institute

Terapi energi reiki Indonesia Reiki Institute Empowerment:
Pesona Anggrek Harapan Blok C III No.18 Bekasi Utara.
Master Reiki: Agus Sutiyono (021) 996 94477-0813 14617477-0815 8899477)
JAKARTA, KOMPAS.com — Meski petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) sudah mulai menjalankan tugasnya sejak pekan lalu, tetapi sejumlah anggota Satpol PP Kecamatan Koja hingga kini mengaku masih trauma. Sebab, tempat kerja mereka masih satu kawasan dengan areal Makam Mbah Priuk, tempat terjadinya bentrok fisik dengan massa hingga menewaskan tiga anggota Satpol PP pada Rabu (14/4/2010) silam.
Saya masih trauma menyusul teman kami Hermanto tangannya nyaris putus ditebas samurai.
-- Sutardi
Untuk memulihkan rasa percaya diri, sekitar 100 petugas Satpol PP Kecamatan Koja mendapatkan bimbingan rohani sekaligus bimbingan psikiater di Islamic Centre, Tugu Utara, Koja, Kamis (29/4/2010).
Seluruh anggota Satpol PP yang hadir tampak sangat antusias mengikuti rangkaian siraman rohani. Hadir dalam acara tersebut, Agus Sutiyono, seorang psikiater dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Adalah Sutardi (35), satu anggota Satpol PP Kecamatan Koja, yang mengaku mengalami trauma setelah terlibat dalam peristiwa bentrokan dengan massa saat akan melakukan eksekusi gapura dan pendapa di kawasan Makam Mbah Priuk. "Sebelum insiden itu terjadi, beberapa kali kami sempat benturan dengan penghuni Makam Mbah Priuk saat memberikan surat peringatan. Malah Lurah Koja, Toto S Dipo, pernah kena bogem mentah. Apalagi kalau mengingat insiden pada Rabu (14/4/2010) lalu, saya masih trauma menyusul teman kami Hermanto tangannya nyaris putus ditebas samurai," kata Sutardi yang mengaku sudah 10 tahun menjadi anggota Satpol PP itu.
Hal serupa juga diungkapkan Lardi, petugas Satpol PP Koja lainnya, yang mengaku masih trauma ketika berada di kerumunan orang banyak. "Ada perasaan gimana gitu, kalau melihat orang banyak. Apalagi kalau dengar suara teriakan. Mungkin belum hilang trauma waktu itu karena saya berada di depan. Untungnya, saya enggak kenapa-napa," katanya.
Namun, setelah mendapatkan siraman rohani sekaligus motivator dari psikiater UNJ, sejumlah petugas Satpol PP Koja ini mengaku sedikit banyak rasa trauma dan takut mulai hilang. Mereka merasa bangkit kembali dari mimpi buruk pascakejadian penertiban Makam Mbah Priuk.
Kini bentrok fisik dengan massa di areal Makam Mbah Priuk itu akan dijadikan pelajaran yang sangat berarti bagi mereka. Ke depan, saat bertugas di lapangan mereka akan melakukan pendekatan dengan persuasif dan komunikasi.
Terkait hal itu, Kasatgas Pol Koja Siti Mulyati mengatakan, siraman rohani ini merupakan pembinaan mental sekaligus untuk memotivasi para anggotanya. Ia mengaku, sebelumnya sejumlah anggotanya ragu dengan tugas yang diberikan beberapa hari ini pascatragedi Makam Mbah Priuk. "Namun, dengan mendatangkan psikiater dari UNJ, diharapkan dapat mengembalikan semangat anggota yang saat ini mengalami trauma dan jatuh semangat. Saya ingin menghilangkan pikiran-pikiran negatif melalui terapi ini," kata Mulyati.
Sementara itu, konseling atau motivator dari UNJ, Agus Sutiyono, menggunakan cara hypnotrapsikis dalam memotivasi seluruh anggota Satpol PP itu, yakni menghilangkan trauma, mental blok, persoalan-persoalan psikis yang baru terjadi atau menghipnotis alam bawah sadar. "Saya berharap, dengan bimbingan ini mereka mampu menjalankan tugasnya seperti sedia kala dengan performance yang baik setelah kejadian Makam Mbah Priuk di Koja," tandasnya.

Monday, April 19, 2010

Universitas Mercu Buana Gelar Festival UMB -Go Succes In Diversity: Step Out From The Box

Universitas Mercu Buana Gelar Festival UMB 2008
Go Succes In Diversity: Step Out From The Box

Dalam rangka mensosialisasikan nilai-nilai keberagaman (diversity) dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya bagi para remaja, maka Universitas Mercu Buana sebagai salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta menyelenggarakan acara yakni Festival UMB 2008 yang bertema Go Succes In Diversity: Step Out From The Box. Acara yang diadakan di kampus Meruya, Kebun Jeruk, Jakarta Barat ini diikuti oleh sekitar 4500 siswa-siswi SMU/K atau sederajat Se-Jabodetabek. Acara ini sendiri terdiri dari berbagai kegiatan, mulai dari perlombaan, Workshop, kampanye sekolah hijau dan kampus hijau hingga seminar
motivasi.
Remaja kini perlu mendukung nilai keberagaman, karena kita semua risau akan perkembangan remaja, yang lelah dengan hal-hal negatif seperti tawuran, perang antara gank sekolah maupun kegiatan lain yang tidak produktif bagi masa depan mereka. Sungguh ironi ditengah perkembangan dunia global yang semakin tinggi kompetisinya. Atas dasar itulah kami menyelenggarakan Festival UMB 2008 ungkap Dr. Ir. H.Suharyadi, MS, Rektor Universitas Mercu Buana.Acara tersebut dibuka dengan penanaman pohon kepedulian oleh Rektor Universitas Mercu Buana, Bapak Dr.Ir. H. Suharyadi, MS. Penanaman pohon kepedulian tersebut merupakan sebuah penanda keikutsertaan UMB dalam kampanye peduli terhadap penghijauan lingkungan kampus dan sekolah. Perlombaan yang diikuti siswa-siswi SMU/K terdiri dari lomba baca cerita dalam bahasa inggris, lomba basket 3 on 3, lomba monolog, lomba paduan suara, lomba paskibra, lomba futsal, lomba volley, fun climbing,
lomba nasyid, lomba majalah dinding dan kompetisi Presenter Radio. Dalam perlombaan yang dikuti oleh 124 SMU/K Se-Jabodetabek, berhasil keluar sebagai juara - juara, yaitu ; Monolog Competition : Juara I Winda Sagita (SMK Teratai Putih Jakarta), Juara II Andri Handika (SMK Teratai Putih Jakarta), Juara III Angela Dirman (SMK Islamic Village Tangerang) dan Juara Harapan Ani Widyastuti (SMK Pelita Bangsa Tangerang). Story Telling Competition : Juara I Hidayat Samsul (SMAN 10 Tangerang), Juara II Adeline
Putri (SMK Islamic Village Tangerang), Juara III Afina (SMA Islamic Village Tangerang). Mading Competition : Juara I SMA Daar El Qolam Tangerang, Juara II SMAN 112 Jakarta dan Juara III SMAN 14 Tangerang. Choir Competition : Juara I SMAN 47 Jakarta, Juara II SMAN 13 Jakarta dan Juara III SMAN 14 Jakarta. Fun Climbing : Juara I Angga Wirawan (SMKN 4 Tangerang), Juara II Averius (SMA Bethel Kosambi Tangerang) dan Juara III Maya Agustiara N. (SMA Yuppentek I Tangerang). Nasyid Competition : Juara I SMA Daar El Qolam Tangerang (Ikhwan), Juara II SMA Daar El Qolam Tangerang (Ikhwat) dan Juara III SMK Kartika X-2 Jakarta (Ikhwan). Futsal Competition : Juara I SMAN 14 Tangerang, Juara II SMA Kartika X-I Jakarta, Juara III SMKN 45 Jakarta dan Juara IV SMK Plus Al Ikhwaniyah Tangerang. Volley Ball Competition Putra : Juara I SMA Nusa Putra Tangerang, Juara II SMAN 74 Jakarta dan Juara III SMA PGRI 109 Tangerang sedangkan di Volley Ball Putri : Juara I SMA PGRI 109 Tangerang, Juara II SMAN 74 Jakarta dan Juara III SMAN 3 Tangerang. Lomba Presenter Radio : Juara I Az Zaningtyas Auliani (SMAN 5
Ciputat Tangerang), Juara II Tanji (SMA Cengkareng I Jakarta), dan Juara III Rizky Muhammad (SMA Yuppentek 4 Tangerang). Lomba Paskibra : Juara I SMAN 6 Jakarta, Juara II SMAN 90 Jakarta dan Juara III SMAN 14 Tangerang. Untuk Juara Harapan I SMK Cengkareng I Jakarta, Juara Harapan II SMK Setia Gama Jakarta dan Juara Harapan III SMA Daar El Qolam Tangerang. Sedangkan Komandan Peleton terbaik jatuh pada SMAN 90 Jakarta dan Variasi, Formasi dan Yel-yel terbaik jatuh pada SMA Yapia Tangerang.
Sementara workshop yang diselenggarakan terdiri dari workshop Building Self Confidence, workshop
Presenter TV dan kamera TV, workshop Fotografi, workshop merakit robot, workshop animasi grafis dan workshop desain Interior serta pemutaran film. Workshop tersbut diikuti oleh peserta dari SMAN 84 Jakarta, SMA Yuppentek I Tangerang, SMAN 94 Jakarta, SMIP Jakarta Wisata, SMKN 19 Jakarta, SMKN 26 Jakarta, SMKN 56 Jakarta, SMA Islamic Village Tangerang, SMKN 13 Jakarta, SMKN 42 Jakarta, SMAN 10 Tangerang, SMAN 1 Pondok Aren Tangerang, SMAN 33 Jakarta, SMK Budi Mulia Tangerang, SMAN 82 Jakarta dan SMA Cendrawasih Jakarta. Sebagai akhir rangkaian acara Festival UMB 2008 tersebut, diselenggarakan Seminar Motivasi dengan narasumber Dr. Agus Sutiyono selaku pakar motivator dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada tanggal 26 November 2008 yang dihadiri oleh siswa-siswi SMU/K. Dalam ulasannya menekankan pada aspek " Mentally
Recharge", yang mengarahkan kemampuan berfikir positif dan memiliki nilai profesional. Seorang individu harus paham " rule of the games", berorientasi pada profit dan benefit (produktif), memiliki kemampuan adaftif dan memililki visi (visioner). Kebersamaan (diversity) sendiri diangkat sebagai tema utama karena keberagaman menjadi isu utama di dunia global saat ini. Ketika semua orang di dunia ini bebas keluar masuk negara dan bersaing dengan orang lain, kita akan selalu berjumpa dengan orang yang berbeda. Indonesia sendiri memiliki sejumlah keanekaragaman suku, budaya dan bahasa yang mencapai ratusan.
Keberagaman itu sendiri tidak selalu fisik. Keanekaragaman profesi, jenis kelamin, pemikiran, kompetensi dan keahlian yang juga berbeda termasuk dalam keberagaman. Meskipun semua orang berbeda, setiap individu memiliki kelebihan masing-masing yang perlu ditonjolkan. Hal ini jugalah yang terlihat dalam proses belajar yang terjadi di Universitas Mercubuana. Dengan banyaknya program studi jumlah mahasiswa dan dosen yang pastinya berbeda-beda, setiap dari elemen ini merupakan kesatuan yang kokoh bagi Universitas Mercubuana.

Festival UMB 2008 adalah cerminan pribadi Universitas Mercubuana sendiri yang juga memang beragam. Keberagaman bukanlah menjadi suatu halangan bagi kita untuk menuju kesuksesan tapi keberagaman itu dapat dijadikan titik balik bagi kita semua untuk mencapai kesuksesan tambah Dr. Ir. H. Suharyadi.MS. Dukung Komunitas Sekolah Hijau dan Kampus Hijau Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, dalam Festival UMB juga dimeriahkan oleh talkshow mengenai Kampanye Sekolah Hijau dan Kampus Hijau.
Kemudian yang menjadi narasumbernya adalah Ibu Ika Setyarini (dari Walhi Jakarta).
Universitas Mercubuana juga menggalakkan Kampanye Sekolah Hijau dan Kampus Hijau guna menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat serta sebagai bentuk penanggulangan isu global warming. Kampanye ini juga didukung oleh Dinas Pertamanan Kotamadya Jakarta Barat dan Walhi. Dengan mendukung kampanye Sekolah Hijau dan Kampus Hijau, secara langsung dapat menanggulangi pemanasan global yang telah
menjadi isu global bagi seluruh masyarakat di dunia ini. Diharapkan melalui kampanye ini, setiap siswa SMU/K dan mahasiswa mengerti pentingnya penanaman pohon bagi penanggulangan masalah bersama yang semakin berbahaya ini.


Workshop HypnoReiki Batch IV

Setelah sukses menggelar workshop HypnoReiki Batch III

Kami mengajak para sahabat untuk gabung dalam

program Workshop HypnoReiki Batch IV. Belajar dan berbagi

langsung kami sisihkan 10 % dari investasi anda, untuk

membiayai berbagai program-program sosial yang akan

dilaksanakan. Salam bahagia....

Friday, April 16, 2010

Peserta HypnoReiki Batch III



Luar biasa, hanya itu kata-kata yang bisa diungkapkan...peserta HypnoReiki Batch III luar biasa, selain langsung bisa menginplementasikan apa yang dipelajari juga mendapatkan pengetahuan yang luar biasa untuk dapat jadi lebih bermanfaat dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan...sukses ya

Monday, April 5, 2010

BELAJAR & BERBAGI



MARI BELAJAR SEKALIGUS BERBAGI....
Ayo Belajar sekaligus Menyumbang
Ikut Workshop HypnoReiki
sekaligus berbagai. Satu-satunya workshop
di Indonesia yang mempraktekkan model pembelajaran
dengan empati, belajar sekaligus memberi. Dengan mengikuti
Workshop HypnoReiki ini Investasi anda akan dipotong 10 %
untuk membiayai berbagai aktifitas sosial yang akan
dilakukan.