Didahului dengan ketukan palu oleh Rektor UMB, Bapak Dr. Ir.H. Suharyadi, Ms, maka dengan resmi Seminar Nasional Public Relations tentang Paradigma Baru SDM Public Relations: Membangun Spirit Enterprenurship bagi Public Relations dibuka pada hari Selasa, 10 Juni 2008. Seminar ini dihadiri 165 orang mahasiswa Public Relations FIKOM UMB dari semester 2 sampai semester 6, bertempat di Gedung Teja Buana, Menteng, Jakarta Pusat.
Pembicara yang hadir meliputi Ir. Ahmad Indrawan Soelaeman, MBA, MM (Staf Ahli Bidang Ekonomi dan SDM) mewakili Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Agung Laksamana (Vice President Marketing Communications and Public Affairs HSBC), Magdalena Wenas, M.Comm (President Public Relations Society of Indonesia), Indira Abidin (Manager Fortune PR) dan Agus Sutiyono (Motivator Smart Solution dari UNJ). Acara ini juga diliput oleh IndoPos, Rakyat Merdeka dan Majalah B n B.
Keynote Speaker adalah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi dan SDM, Bapak Ir. Ahmad Indrawan Soelaeman, MBA, MM menjelaskan tentang fenomena pengangguran yang banyak terjadi, kualitas kerja tidak meningkat serta daya saing yang tinggi sebagai akibat dari sempitnya lapangan kerja. Bahkan disebutkan 9,11 % tingkat pengangguran berusia muda ada dan ada di wilayah perkotaan. Di sisi lain terdapat globalisasi barang dan jasa yang semakin meningkat membuat daya saing semakin kompetitif. Akibatnya, kita harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan daya saing dan keterampilan yang ada. Menurut beliau, Public Relations tidak lagi dapat diartikan sempit dengan menkonotasikannya dengan wanita yang cantik, pintar bergaul dan mampu berorganisasi. Tapi lebih dari itu semua, Public Relations merupakan manajer komunikasi yang berperan penting dalam mengatur semua arus informasi dalam organisasi.
Seminar ini sendiri membahas mengenai Entrepreneur PR yang menjadi sangat penting dalam dunia global dewasa ini. Begitu banyak bermunculan media baru dan konsep globalisasi tingkat tiga, yaitu “It’s all about people” menjadi tantangan yang harus mampu diantisipasi oleh entrepreneur PR. Solusinya adalah dengan membuka semua saluran komunikasi yang kita miliki (open sourcing). Selain itu, disebutkan juga bahwa entrepreneur PR tidak hanya berorientasikan profit semata tapi juga guna mendapatkan pengetahuan yang akan menjadi pengalaman hidup paling berharga untuk kita. Oleh karena itu, seorang entrepreneur PR tidak boleh menjadi pribadi yang egois, melainkan perlu peduli terhadap lingkungan sosial yang ada. Dunia semakin berkembang, sehingga setiap entrepreneur PR dipaksa untuk mampu mengimbanginya bila tidak ingin habis dilibas.
Seminar PR kali ini terasa sangat berbeda dari sebelumnya karena tema yang diangkat begitu penting di era globalisasi ini. Merupakan kewajiban bersama untuk menumbuhkan semangat dan jiwa entrepreneurship dalam diri kita sehingga ketika setiap lulusan masuk ke dunia kerja, mereka tidak perlu lagi bergantung pada lapangan kerja yang ada, melainkan dapat menciptakan lapangan kerja. Sebuah kalimat penting yang perlu ada dalam diri setiap orang adalah, “Saya menjadi berharga, bila saya mampu bermanfaat bagi diri saya sendiri dan juga orang lain”. Ok, Just DO It Now !!!
|