Monday, February 2, 2009

DIBALIK MARAKNYA ALIRAN SESAT

ALIRAN SESAT .....
MENGAPA INI
TERJADI

Salam bahagia...hampir setiap terbangun dari tidur kita dikagetkan dengan berbagai berita yang membuat kita merasa begitu rumitnya persoalan dimasyarakat, apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa masyarakat begitu mudahnya tergoda dan masuk jerat aliran-aliran yang jelas-jelas bertentangan dengan kaidah agama. Saya merenung dan mencoba menelusuri akar persoalan ini dengan mencoba mengaitkan dengan berbagai kejadian yang terjadi selama ini. Mengapa ada sebagian masyarakat bisa lebih meyakini apa yang diajarkan oleh aliran-aliran yang tidak sesuai dengan ajaran agama, apakah agama sudah tidak mampu mengakomodir kebutuhan spiritual umatnya...atau adalah yang salah dalam proses transformasi nilai yang disampaikan oleh para tokoh agama atau ada kekosongan dalam ruang pikir dan hati umat sehingga kecintaan kepada Allah menjadi menyimpang dengan bentuk-bentuk pencitraan Allah yang ditawarkan oleh berbagai aliran yang dinyatakan sesat tersebut. Lalu bagaimana menangani masalah ini, membuat umat menjadi kuat, memiliki tameng yang cukup untuk dapat menangkan berbagai godaan yang mengatasnamakan aliran baru yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tentang kehausan spiriual yang dapat menjawab masalah hati dan pikiran mereka.

Lalu apa yang diajarkan agama-agama yang ada selama ini tidak cukup ? Ini yang menjadi sebuah pertanyaan besar...mengoptimalkan peran para agamawan untuk dapat lebih cerdas dalam memenuhi kehausan pengetahuan agama dengan cara-cara yang lebih akomodatif dan logis adalah tantangan tersendiri, sehingga masyarakat terpenuhi kebutuhan implementasi spiritualnya.Bagaimana agama dapat memberi jawaban atas kesulitan kehidupan, agama dapat memberi jalan untuk menjawab kemiskinan. Padahal dalam kitab suci menjanjikan bahwa agama adalah solusi kehidupan , lalu kenapa itu tidak terjadi......

Ternyata saya menemukan sebuah realitas ....bahwa ternyata pelajaran agama yang diajarkan tidak bersifat nilai-nilai realistis yang harus diimbangi dengan implementasi yang memadai tentang memberikan makna terhadap makna silahturahmi, kerja keras, bersyukur dan mengelola emosi yang cerdas. Kesemuanya diajarkan dengan sangat dangkal sekedar memenuhi target pencapaian pengajaran. lalu bagaimana dirumah....kedangkalan pemaknaan tentang konsep beragama yang berkembang karena pola yang ada menyebabkan pengajaran serupa terjadi dirumah, lalu bagaimana mengatasinya ? Harus ada gerakan moral para agamawan untuk merumuskan aktifitas kongkret yang lebih dapat menamkan religi value dalam kehidupan bagaimana kasih sayang, berbagi , saling menghargai, kebersamaan adalah wujud kingkrit yang harus dilakukan sehingga muncul kesadaram sejak awal bahwa semua yang ada di Dunia adalaj ciptaan Tuhan yang harus disayanagi,dilindungi dan mendapat perlakuan yang sama, karena ketika itu dilakukan maka yang melakukan akan mendapatkan hal yang sama, lalu orang tua juga mengajarkan hal serupa dan dilandasi oleh hubungan yang kuat terhadap karater kegamaan yang diimplementasikan dalam aktifitas nyata dalam kehidupan...dan pada kahirnya semua akan memikili nilai yang sama dalam menjalankan kehidupan beragama dalam dirinya...ayo kita mulai mengisi diri dengan inti ke Ilahian...cinta kasih...positif...kebersamaan...dan saling mengisi untuk kebaikan....