Tuesday, September 9, 2008



DOMINASI ORANG TUA
MEMBENTUK KESUKSESAN

Ketika saya mulai menulis buku ini anak saya Citra Amalia Putri Sutiyono berusia 3,8 tahun dan semenjak usia 6 bulan kami sudah mulai membisikan ditelinganya setiap bangun tidur dengan kata-kata “ Terima kasih Ya Allah aku sehat, aku bahagia, aku pintar dan baik hati,” ini merupakan program dasar yang kami masukkan dalam alam bawah sadarnya, dan ternyata ini membentuk betul prilakunya. Citra tumbuh dengan emosi yang sangat seimbang.Dia sangat disenangi teman0-temanya baik yang sebaya maupun yang lebih besar. Hal menjadikan rumah kami seperti taman bermain (meskipun tidak setiap hari)

Ini adalah contoh kecil yang kami lakukan untuk membuat program berpikir dalam kehidupan diri kita dan keluarga. Karena saya juga melakukan hal yang sama ketika mau tidur dan bangu tidur. Ketika mau tidur saya dan istri saya membuat program..”Ya Allah aku siap menerima energy-Mu, dalam tidurku membuat semua sel dan organ tubuhkn menjadu sehat, mekanisme tubuhku bekerja untuk menormalkan darah, kolestrol, asam urat dan menyembuhkan berbagai penyakit yang aki derita baik fisik maupun psikis, aku akan terbangun dalam keadaan sehat walafiat, segar buhgar tanpa kekurangan satu apapun, Ya Allah Ijinkan ini terjadi…dengan rasa syukut dan keyakinan penuh terjadilah.

Subhanallah sampai saat ini saya terjaga dari berbagai macam penyakit atas ijin Allah. Ini bukan berarti tidak pernah sakit, kalau flu, masuk angin yang sekali-sekali pernah mengalami.

Begitu juga ketika terbangun dari tidur, langsung duduk meditasi dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Allah…Ya Allah terima kasih atas karunia yang Engkau berikan, kau berikan aku kesempatan menghirup udara-Mu hari ini, Ya Allah hari ini aku akan berbuat baik kepada semua orang, hari ini aku bahagia, kebahagiaan dan berkelimpahan datang dari segala arah dan penjuru dengan cara yang mudah dan sederhana…Ya Allah ijinkan ini terjadi…selesai saya memvisualisasikan apa yang ingin terjadi dalamn hari ini….luar biasa…Allah Maha Besar.

Merefleksikan dengan apa yang saya alami, saya mendapatkan sebuah kesadaran kosmik tentang pentingnya para orang tua mengetahui dan menerapkan pemahaman tentang proses penciptaan ini kepada putra-putrinya.

Allah mengatakan ,” Kalau saja manusia mau berfikir, maka akan terungkap begitu banyak rahasia yang Aku miliki,” kalimat inilah yang menjadi pintu masuk betapa pendidikan awal dirumah menjadi sangat luar biasa penting, karena Allah telah membekali dengan potensi yang sama kepada setiap manusia yang lahir kedunia.

Tanpa cacat keturunan manusia dilahirkan dengan jumlah sel otak yang sama, kalau jumlah sel otaknya sama kenapa kemudia muncul perbedaan-perbedaan dalam pertumbuhan. Kenapa ada yang pintar ? Kenapa ada yang bodoh ? Kenapa ada yang pemalu ? Kenapa ada yang engak tau malu ? Pertanyaan ini tentu saja muncul karena memang realitanya demikian. Padahal potensi yang dimiliki sama, kenapa lalu menghasilkan sesuatu yang berbeda. Dimana letak salahnya ?

Pintar, bodoh, pemalu, engak tau malu dan sebagainya adalah produk yang dihasilkan dari apa yang dia lihat, dia dengan dan dia rasakan dirumah. Ketika Allah menciptakan manusia sebaga Khalifah dimuka Bumi, maka infrastruktur yang paling lengkap telah disiapkan dalam diri manusia. Manusia dianugerahi dengan jumlah sel otak yang sama. Dalam didalam otak telah disiapkan energy yang setara dengan 1.5 juta megawaat daya listrik, sekarang tinggal bagaiman menggunkan kekuatan dahsyat tersebut untuk mewujudkan apapun yang kita inginkan dalam kehidupan ini.

Apakah kita termasuk keluarga besar yang memiliki beberapa putra-putri, bagaimanakah cara kita memperlakukan mereka ? Apakah kita pernah rebut mulut bahkan sampai adu fisik di depan putrea-putri kita. Apakah kita pernah membanding-bandingkan antara satu dengan yang lainnya, ataukah ada diantara putra-putri kita ada yang mendapat perlakuan istimewa. Banyak yang tidak menyadari bahwa kalau itu semua terjadi dan sering dialami dapat menjadi program yang buruk dalam pertumbuhan putra-putri kita. Lalu pertanyaan berikutnya berapa banyak orang tua yang mengerti dan paham bahwa hal-hal tersebut dapat berakibat buruk bagi pertumbuhan anak ? Inilah yang menjadi titik pangkal persoalan kenapa saat ini kita menghadapi begitu banyak persoalan dengan anak-anak kita.

Masa pertumbuhan otak dalam perkembangan anak-anak kita dimulai dari masa embrional (kehamilan)sehingga sejak masa ini orang tua sudah harus memahami apa saja yang boleh danb tidak boleh dia lakukan untuk menjaga pertumbuhan yang baik bagi janin. Komunikasi sudah mulai dilakukan, konflik diperkecil, emosi diminimalkan, lalu bangun kebiasaan-kebiasaan baik dan dialogkan dengan janin. Saat ini teknologi pendidikan sudah berkembang sedemikian rupa sehingga akan mempermudah bagi para orang tua untuk mempersiapkan sikecil sedini mungkin. Ikuti juga berbagai jenis seminar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mempersiapkan sukses masa depan bagi putra-putri kita.

Kalau jumlah sel otaknya sama, lalu muncul pertanyaan kenapa ada anak yang pintar ? Kenapa ada yang bodoh ? Kenapa ada yang pemalu ? Kenapa ada yang tidak tahu malu ? Ada apa ini kok potensinya sama hasilnya bias berbeda-beda. Ternyata yang menjadikan mereka pintar, bodoh, pamalu dan sebagainya bukan jumlah sel otaknya, tetapi sel syaraf tepi yang disebut dengan dendrite. Dendrit ini bias mati dan kabar buruknya kalau dendrite ini mati dia engak bias tumbuh lagi.

Hal-hal yang dapat mematikan dendrite ini adalah pola asuh yang salah, perlakuan-perlakuan yang tidak menyenangkan, maka hati-hati dengan kata-kata, karena kata-kata adalah doa. Bagi orang tua sering tanpa sadar perlakuan-perlakuan ini terjadi dan terus menerus, seperti ungkapan bodoh kamu, nakal kami, gendut kamu, dasar item, kamu anak siapa serta berbagai kata-kata lainnya yang membuat stempel-stempel bagi anak-anak kita.

Perlakuan-perlakuan yang tidak menyenangkan tadi membuat dendrite mati, kalau dendrite banyak yang mati pada Fungsi Motorik akan menjadikan anak-anak lambat, tidak cekatan (kalau bahasa jawa klelar-kleler) Kalau yang mati pada fungsi Sensorik akan menjadikan anak-anak tidak peka (Ndablek) Kalau yang mati pada fungsi luhur maka mengakibatkan anak berpotensi untuk memiliki penyakit insomnia, jantung dan berbagai penyakit lainnya. Ketika kita menyadari akan hal ini maka semakin jelas apa yang harus dilakukan oleh orang tua dalam mendidik anak.
SUKSES ITU UNIVERSAL

Allah menciptakan manusia kealam ini adalah demi terjaganya kelestarian dan konsistensi alam dan isinya, maka tidak akan habis isi alam semesta ini untuk kemaslahatan umat manusia dan semua isi alam selama prinsip keseimbangan dapat terjaga dengan baik. Allah mengatakan “ Carilah duniamu seolah-olah kau akan hidup selamanya dan beribadahlah kau seolah-olah akan mati besok,” pesan yang sangat jelas bagaimana Allah menitipkan keseimbangan ini kepada manusia.

Dalam rangka menjaga kesejahteraan umat manusia Allah telah membuat pagar universal, artinya pagar ini sudah ada sejak awal penciptaan manusia untuk menjaga manusia terus meningkatkan kualitas keimanannya. Karena dengan kualitas keimanan yang terus berkembang maka niscaya akan sampai pada pengenalan kepada Allah. Pengenalan kepada Allah ini dimulai dengan bagaimana manusia mengenal dirinya. “Barang siapa mengenali dirinya, maka dia akan mengenal AKu,” statement Allah yang begitu jelas, kenapa banyak diantara kita banyak yang mendustainya.

Dijaman sekarang ini begitu banyak orang yang mengetahui ayat dan ilmu agama tetapi sangat miskin dalam mengimplementasikannya, jadi jelas benar penringatan Nabi Muhammad SAW bahwa sampaikanlah walau hanya satu ayat. Begitu pentingnya pengetahuan dalam kehidupan kita. Jadi memahami ayat bukan hanya sekedar tahu dan menyampaikan tetapi bagaimana pengetahuan akan setiap ayat itu dapat dilakukan dan dilaksanakan dalam setiap hembusan nafas yang kita lakukan.

Rambu-rambu universal tersebut melkiputi :
1. Kalau kau percaya kepada-KU,percaya saja tidak usaha mikir-mikir tak usah bertannya-tanya kamu AKU urus. Pernyataan bahwa memahami dan mencintai ALLAh secara kefah adalah wajib. Bagaimana mengenali ALLAH ini secara benar, sesuatu yang begitu sederhana dan mudah.Bukankah setiap hembusan nafas kita adalah sebuah pengetahuan luar biasa untuk memahamimkebesaran Allah. Setiap saat kita selalu bernafas dan setiap oksigen yang kita hirup mnenggerakkan seluruh fungsi tubuh kita.Oksigen mengalir disetiap aliran darah yang membawa energy luar biasa yang dapat menggerakkan jantung, paru seluruh sel-sel tubuh kita dan memberi kehidupan yang begitu indah. Setiap terbangun pagi hari kita menikmati sajian alam semesta yang maha dahsyat. Jutaan warna ditangkan oleh indera penglihatan kita sehingga kita dapat menyaksikan betapa indah dan megahnya Allah menciptakan alam ini. Pagi hari kita dapat menikmati kicauan burung indahnya akan berenang serta megahnya berbagai tanamanan disekitar kita, bukankah ini sudah lebih dari cukup untuk mengenal Allah? Karena apa yang kita lihat, dengar dan rasakan adalah bentuk kebesaran Allah, bukankah semua keindahan itu ada yang menjadikan ? Allah Maha Besar.

Mengapa ini tidak menjadikan kita menyadari betapa dahsyat keberadaan kita di Dunia ini sehingga sukses menjadi sesuatu yang seharusnya tidak sulit didapatkan, karena Allah telah menyediakan semua yang kita butuhkan untuk mendapatkan kehidupan yang luar biasa sehingga kita dapat member manfaat bagi diri, keluarga, masyarakat dan alam semesta.

Bagaimana kita memahami ayat ini sebagai petunjuk Allah bahwa yang perlu kita lakukan hanyalah menjalani semua perintah Allah lalu setelah tinggal kita menikmati hasil dari kita menjalani perintah Allah itu. Bagaimana menjalani perintah ini, tentu saja dengan prinsip-prinsip yang berorientasi kepada sisi-sisi kemanusiaan itu, apa saja prinsip itu :
a. Prinsip mengasihi, bagaimana rasanya kalau kita dikasihi diperlakukan lemah lembut dan penuh perhatian ? Apabila kita merasa nyaman dengan perlakukan ini tentu saja manusia dan juga isi alam semesta akan merasakan hal yang sama, jadi mulailah niatkan pada saat ini untuk membersihkan hati dan pikiran untuk memulai mengasihi sesame dan isi alam semesta untuk kita mendapatkan hal yang sama dalam kehidupan kita. Betapa nyaman dan damainya apabila dalam hidup inji diliputi kasih antar sesame, implikasi dari ini alam semesta akan bertabur kasih, tidak ada kebencian dan iri hati. Tidak ada lagi kejahatan merajalela, tidak adalagi mahkluk yang kelaparan, tidak adalagi penderitaan, karena satu sama lain memiliki ikatan yang sangat kuat untuk saling mengasihi.Kasih akan membawa damai dalam kehdiupan uamt manusia.,
b. Prinsip Memberi, dalam member ada menerima. Jadi apa yang kita berikan akan menjadi medan magnet untuk pencapaian apa yang kita inginkan dalam kehidupan ini. Jangan pernah takut member karena kita tidak akan pernah jatuh miskin karena kita member sebagian dari apa yang kita miliki kepada orang lain. Apa yang kita berikan kepada orang lain memancarkan fibrasi energy yang luar biasa, rasa syukur dan doa mereka yang mendapatkan pemberian kita akan membuka pintu-pintu sukses dalam kehidupan kita. Jadi bayangkan apa yang kita berikan akan kembali dalam jumlah yang tak terhingga. Apa yang kita beri, ada rumusan dasar yang dapat dijadikan guidance dalam member, Kalau and memiliki kekuasaan maka memberilah sesuai dengan kekuasaan yang kita miliki, Kalau kita memiliki harta kekayaan berilah yang sesuai kepada masyarakat sesuai dengan seberapa besar harta yang kita miliki, kalau kita tidak memiliki kekuasaan dan kekayaan, maka memberilah sesuai dengan kemampuan yang kita punyai, kalau ketiga-tiganya kita tidak miliki maka memberilah dengan member doa bagi sesame kita. Jadi begitu banyak jalan yang dapat kita lakukan untuk dapat member manfaat bagi umat manusia dan alam semesta.

Sekarang mulailah dengan hal sederhana, coba periksa isi lemari kita ada berapa banyak baju, kemeja dan benda-benda lain yang sudah kita tidak gunakan atau jarang kita gunakan, keluarkan dan mulailah berbagai untuk sesame. Rasakan fibrasi energinya dan kita muali menjadi medan magnet untuk kesejahteraan. Mulailan mencari barang-barang yang untuk kita sudah tidak cukuo berarti dan mulailah untuk member dan kita akan dapat merasakan betapa luar biasa kebahagiaan yang kita peroleh dari apa yang telah kita lakukan untuk orang lain.

Benda-benda yang sudah tidak cukup nberarti bagi kita ternyata bmemberi manfaat luar biasa bagi sesame, sekali lagi rasakan fibrasi dan kebahagiaan yang kita peroleh dari benda-benda yang sudah tidak cukup bermakna tetapi bagi orang lain itu merupakan benda-benda yang istimewa. Luar biasa…Allah Maha Besar.

c. Prinsip Saling Mengingatkan, salah satu sifat manusia adalah lupa, sebagai bagian dari manusia lain yang saling mengasihi maka menjadi kewajiban bagi kiat untuk saling mengingatkan dalam kebenaran.Tidak ada sukses tunggal, sukses selalu berpasangan seperti Allah menciptakan siang dan malam. Kondisi ini menjadikan kita selalu menjaga diri kita untuk tidak menyakiti sesame dan alam semesta. Kita tidak akan pernah tau kapan kita membutuhkan orang-orang disekitar kita sehingga tidak ada alasan untuk membenci dan menyakiti.

Prinsip ini akan menjadikan setiap perkataan dan perbuatan yang kita lakukan tidaklah sia-sia karena kata dan perbuatan kita adalah dakwah bagi sesame.

2. Kalau ingin sesuatu minta kepada-KU, pasti aku beri, rambu kedua yang diberikan Allah sebagai konsekwensi logis dari rambu yang pertaman yaitu,”Kalau kau percayakepada-KU, percaya saja tidak usah mikir-mikir, tidak usah tanya-tanya, kamu AKU urus. Jadi kalau sudah percaya ya jadikanlah Allah sebagai satu-satunya tempat untuk meminta dan dalam meminta Allah telah member garansi, kalau kita minta pasti diberi. Banyak diantara kita merasa sudah seringkali minta tetapi belum juga diberi, kalau ini terjadi pasti juga bukan salah Allah, lalu bagaimana agar doa kita dikabulkan Allah. Caranya sebenarnya sudah kita praktekkan setiap saat kalau kita minta kepada orang tua, apa yang kita lakukan. Sekarang lakukan strategi meminta kepada Allah seperti kita meminta sesuatu kepada orang tua, caranya :

a. Masukan emosi dalam doa/permintaan kita. Emosinya harus linear dengan doa/permintaan kita, emosi ini berenergi dan memancarkan fibrasi yang dapat mendorong percepatan permohonan kita kepada Allah. Karena dalam setiap doa yang kita sampaikan doa ini harus melalui perjalanan kosmis untuk sampai kepada Allah, dengan emosi yang linear artinya apa yang kita mohonkan/ucapkan itu sesuai dengan perasaan/kebutuhan yang kita miliki, dengan emosi yang kuat akan menjadi daya doronh yang kuat untuk doa kita sampai kepada Allah. Kalau selama ini kita mendoa ntetapi belum terkabul barangkali emosi yang kita berikan sebagai bahan bakar yang mendorong pencapaian doa kita tidak cukup memadai, sehingga doa kita kehabisan energy sehingga sudah kehabisan bahan kakar sebelum sampai kepada Allah.
b. Yang kedua hokum doa adalah detil, dalam berdoa harus detil/jelas sehingga langsung sampai pada target doa yang kita inginkan. Katika saya ingin memiliki monbil, maka doa yang saya lakukan adalah ,”Ya Allah aku yakin keinginan ini akan Engkau kabulkan, aku senang sekali pada bulan Januari 2008 memiliki mobil Volvo 960 warna hital, ban radial, audio sony, ya Allah ijinkan lah ini terjadi. Dengan rasa syukur dan keyakinan penuh terjadilah….lalu saya menvisualisasikan saya telah menaiki mobil itu bersama anak dan istri saya dengan rasa suka cita, seolah-olah saya telah memiliki mobil itu. Hasilnya luar biasa. Koneksitas antara emosi dan kejelasan akan apa yang saya inginkan menhasilkan penciptaan yang luar biasa,
c. Hukum yang ketiga pernyataan waktu, kita harus memiliki termin pencapaian yang jelas, kapan keinginan itu tercapai. Rasakan efek mental yang kita rasakan ketika kita berdoa dengan term conditions yang sudah kita tentukan, kita akan lebih semangat antusia dan bergairah, karena kita telah tentukan kapan itu akan tercapai. Ini akan member gairah dan semangat bagi perwujudan doa kita, karena tanpa kita sadari akan berdatangan peluang dsan tawaran-tawaran yang dating kepada kita untuk mewujudkan apa yang kita inginkan. Saya seringkali menyebut ini sebuah keajaiban,tiba-tiba banyak sekali tawaran-tawaran pekerjaan yang tidak kita duga berdatangan kita keinginan kita pancarkan.
d. Hukum yang keempat adalah lakukan terus menerus jangan berhenti, ini menunjukkan batapa konsistensinya kita dalam meminta, ini juga menunjukkan betapa serius dan sungguh-sungguhnya kita meminta. Jadi lakukan terus-menerus dan jangan berhenti supaya doa kita selalu cukup punya energy yang memadai untuk sampai kehadirat Allah.

3. “Aku tidak akan pernah mencoba umat-KU diluar batas kemampuannya, ayat ini untuk terus menjaga umat manusia tidak frustasi. Kalau sudah mendoa sedemikian rupa, berusaha sedemikian rupa dan juga belum mendapatkan hasil, jangan pernah frustasi karena Allah menjamin kita pasti mampu memikulnya. Ini diperkuat dengan statement Allah yang mengatakan ,”Kalau aku ingin meningktatkan kualitas umat, maka dia AKU coba, untuk menyaipkan mental dan membersihkan dosa. Jadi begitu jelas bahwa kasih Allah tidak kenal batas, untuk sukses mendapatkan apa yang kita inginkan selalu ada campur tangan Allah dalam mempersiapkan semuanya.

Sungguh kebesaran tanpa batas, Allah mempersiapkan infrastruktur yang sangat lengkap dalam penciptaan manusia di alam semesta. Jadi jangalah pernah meragukan kebesaran Allah yang setiap saat setiap waktu menjadikan seluruh alam semesta bekerja memenuhi kebutuhan kita umat manusia yang diciptakan Tuhan sebagai khalifah dimuka bumi ini.

4. “Tidak kuciptakan isi alam semsesta ini semata-mata untuk kebaikan umat manusia, ini menegaskan kenapa tidak frustasi tidak boleh, karena semua telah disediakan, kalau belum menemukan maka kita harus terus mencari dan menggali dengan memaksimalkan kemampuan berpikir kiat.”Kalau saja manusia mau berpikir maka akan terungkap begitu banyak rahasia yang AKU miliki. Pernyataan Allah betapa dahsyat kekuatan berpikir untuk menjadi isntrumen mewujudkan keinginan kita dalam kehidupan. Dalam pikiran manusia dianegerahi 1.5 juta megawatt daya linstrik yang memancarkan energy kealam semesta dan terakumulasi dialam semesta dan bekerja mewujudkan apa yang kiat inginkan dalam hidup ini.

Jadi mulailah berpikir sejak terbangun dari tidur, buatlah agenda yang bjelas tentang pencapai-pencapaian yang ingin kita wujudkan dalam hidup kita, karena kita adalah apa yang ada dalam isi kepala kita, kita adalah apa yang kita pikirkan.

5. “Barang siapa ingin diperpanjang usia dan dipoerbanyak rezeki perbanyaklah silahturahmi,” ini adalah perwujduan betapa sukses itu tidak sendirian, selalu ada pihak lain yang membangun kesuksesan yang kita capai. Guru tidak akan dipanggil guru kalau tidak ada muridnya, Kita ngaku-ngaku orang tua, tetapi kalau engak punya anak bagaimana, jadi sukses adalah kolaborasi alam semesta, untuk saling mengisi. Yang pintar membantu yang kurang pintar, yang kaya membantu yang miskin, dan inilah yang menjadikan yang kaya terasa lebih bermakna karena dapat bermanfaat bagi orang lain, begitu juga yang pintar merasa lebih berharga karena dapat membantu teman-temannya yang kurang menjadi lebih pintar dan bermakna bagi dirinya, lebih percaya diri dan bahagia.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkin silahturahmi dapat dijalin dengan lebih mudah, karena kita bias menggunak sms dan pada saat yang sama kita bias menyalami temen dan sahabat, saudara dan siapapun untuk membangun hubungan yang lebih baik.

6. Bersyukur…barang siapa mensukuri nikmat yang KU berikan niscaya akan aku tambah nikmat itu, ini membuktikan bahwa tidak pernah sia-sia apa yang kita lakukan di dunia ini. Allah akan melihat kebaikan kita walaupun sebesar biji saga. Mensykuri karunia dengan memperhatikan karunia luar biasa yang kira rasakan dan nikmati setiap saat dan setiap waktu. Allah mengatakan,”Kesenangan dan kesusahan semata-mata cobaan dariku” ini menkitakan bahwa Allah selalu mempersiapkan umatnya untuk menanpaki setiap tangga kehidupan. Bagaimana kita menerima ini apakah kita bersyukur ketika sedang di coba dengan kesusahan ? Ini sangat berat karena kita sudah sangat terbiasa bahwa ketika sedang menderita seolah-olah tidak adil, apalagi ketika diterpa cobaan yang tidak henti-henti. Saya teringat akan kisah Si Kabayan. Pada sebuah perjalanan Kabayan bersama mertuanya, Kabayan melihat kejanggalan yang dilakukan oleh mertuanya. Pada saat jalan menanjak mertua kabayan Nampak bergembira sementara Kabayan merasa wah ini bakal menderita karena tanjakan yang tinggi pasti akan menguras tenaganya, sebaliknya ketika menenmukan jalan menurun sang mertua Nampak begitu sedih sementara Kabayan suka cita mendapati jalan yang menurun yang artinya dia akan mendapat kemudahan dan menjalani ini dengan suka cita karena dapat dengan mudah melalui jalan ini. Selama perjalanan Kabayan terus bertanya-tanya didalam hati, kenapa mertuaku ini jangan-jangan sudah eror. Tak lama setelah sampai rumah untuk menutupi rasa penasarannya Kabayan memberanikan diri bertanya kepada mertunya,”Hai Bapakku apa yang sebenarnya terjadi, kenapa didalam perjalanan tadi kalau menemukan tanjakan Bapak gembira ria sementara kalau menenmukan jalan yang menurun Bapak begitu sedih ? Bapak mertua kabayan menjawab,”Hai, kabayan tahukah kamu mengapa aku melakukan itu, karena aku menyadari bahwa akhir dari sebuah jaln yang menanjak aku pasti akan menemukan turunan, bukankah itu menyenangkan sehingga setiap tanjakan yang kita lalui aku jalani dengan suka cita, begitu juga sebaliknya ketika jalan mulai menurun aku pasti akan mendapatkan jalan yang menanjak sehingga setiap ketika kita menemukan turunan aku bersedih karena setelah kegembiraan ini aku pasti menemukan tanjakan.” Kabayan termenung mendengar jawaban sang mertua dan dia menyadari bahwa seperti itulah hendaknya kita menyikapi cobaan yang diberikan Allah kepada kita.
7. Rambu yang ke 7 adalah, mengenal diri sendiri.”Barang siapa mengenali dirinya maka dia akan mengenal AKU.” Jadi sumber penciptaan ada dalam diri kita sendiri.Bahkan ungkapan jawa mengatakan,”guru yang paling sakti adalah dirimu sendiri,” hal ini tergambar dalam cerita wayang bagimana Bima melalui proses pencarian yang luar biasa dan disimbulkan oleh Dewa Ruci. Mengapa demikian karena pintu masuk mencari apa yang kita butuhkan dimulai dari bagaimana kita mengelola Mind (berpikir) Emotion (Emosi) dan Motion (gerakan). Apa yang terjadi adalah buah dari pikiran kita, maka mulailah dengan niat untuk menjaga pikiran kita dari berbagai hal yang negative.

Energi yang kita keluarkan akan efektif dan berguna secara optimal jika kita memfokuskan tindakan serta pikiran kita, memiliki ketekunan yang luar biasa, penuh keyakinan, optimisme, antusiasme, kebahagiaan, kepercayaan, gairah, serta kerja keras. Apakah Kita memiliki alat-alat pengendali energi ini? Yah, Kita memilikinya. Jika tidak pun Kita masih bisa mempelajarinya.