Wednesday, May 9, 2012

Mendidik Anak diawali dari rumah

Mendidik Anak diawali dari rumah Di kalangan penggiat sosial sosok satu ini sudah tidak asing lagi. Sejak 1999 dia mengawali aktifitas sosialnya dengan mendidik masyarakat, memberi pemahaman: Manusia sebagai kalifah sudah memiliki semua yang dibutuhkan untuk menjadikan dirinya mahluk hebat di muka bumi. Ketika Allah mengatakan, “di dalam tubuhmu telah Aku sediakan semua yang kamu butuhkan,” artinya apapun yang ingin terjadi di dalam kehidupan kita maka muaranya ada di dalam diri. Berdasarkan pemikiran inilah Dr. Agus Sutiyono, S.Pd. MM mengawali aktifitasnya untuk mengedukasi masyarakat. Dilahirkan di tengah kesederhanaan menginspirasinya bahwa ternyata berhasil itu benar-benar sebuah pilihan yang diwujudkan dengan pikiran baik serta tindakan benar. Dengan bekal ini juga akhirnya Dr. Agus Sutiyono berhasil menyelesaikan pendidikan S3-nya di Universitas Negeri Jakarta. Menyadari realita tidak semua orang tua punya kemampuan mengelola potensi Ilahiah secara benar, ia menggagas program “Gerakan Orang Tua Cerdas” dengan memberi pelatihan Hypnoparenting secara cuma-cuma pada masyarakat. Program ini mengajarkan, Allah telah menyiapkan semua yang dibutuhkan di kehidupan dalam diri setiap manusia. Yang dibutuhkan hanya menstimulan bagaimana agar potensi itu dapat tumbuh dan berkembang dalam setiap diri manusia. Otak adalah software dahsyat yang diberikan kepada setiap manusia dan pertumbuhan otak diawali di masa embrional (kehamilan) saat janin berusia enam minggu. Bayi dalam kandungan sudah mulai mememori sehingga mengetahui sejak dini bagaimana mengisi program otak menjadi pengetahuan dasar yang harus dimiliki para orang tua. Manusia terbentuk dari apa yang dia lihat, dengar, rasakan dan semua itu terjadi di mulai di rumah. Gerakan Orang Tua Cerdas dengan bendera LSM Cendikia ini mempersiapkan orang tua, calon orang tua untuk secara dini memahami bagaimana mengelola mekanisme sukses bagi anak-anak mereka. Rumah adalah tempat paling strategis untuk mengawali rangkaian panjang kehidupan sukses dan gemilang, Gerakan Orang Tua Cerdas menjadi pintu pengembangan masa depan Bangsa Indonesia yang akan datang. Semakin cepat program ini dapat terealisasi ke semua lapisan masyarakat, semakin banyak orang tua yang paham dan mengerti bagaimana mengelola potensi Ilahiah untuk meraih kesuksesan, kedamaian yang dipenuhi dengan cinta kasih dan kebersamaan. Dr. Agus Sutiyono, S.Pd. MM, CI pernah bekerja di Rainbow AD, Mercury International, PT Elnusa Petrofin dan pernah menjadi penyiar berita TVRI Jakarta. Berbekal pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman itulah akhirnya dia memfokuskan aktifitasnya pada upaya mengembangkan potensi SDM dengan mengembangkan beberapa model pelatihan yang dapat langsung dipraktekkan kehidupan sehari-hari. Lewat rumahtherapysenopati.com, dia melakukan edukasi pada masyarakat. Untuk layanan edukasi, konsultasi dilakukannya melalui akun tweeter @Agus_Sutiyono dan @mind_coach. Siapapun dapat mengkomunikasikan berbagai persoalannya melalui jejaring sosial yang ada. Bahkan Dr. Agus Sutiyono memberi nomor PIN BB 281CCAF4 supaya komunikasi dilakukan oleh berbagai pihak dan Gerakan Orang Tua Cerdas bisa menjadi jembatan dalam upaya mengembangkan bangsa menjadi lebih baik di masa mendatang. Impiannya dalam waktu secepatnya akan melahirkan trainer-trainer Hypnoparenting sampai ke pelosok-pelosok negeri, sehingga program membangun bangsa di mulai di rumah dapat menjadi sarana efektif agar Indonesia segera punya kualitas Sumber Daya Manusia yang merata di masyarakat. Ini guna menuju masa depan bangsa yang luar biasa. Dr. Agus Sutiyono mengajak semua komponen bangsa untuk set up program Gerakan Orang Tua Cerdas dengan Training Hypnoparenting dalam program kerjanya karena program ini akan menstimulasi keharmonisan keluarga. Banyak faktor mempengaruhi kinerja, salah satunya adalah pemahaman keluarga dan pemberian support ke suami agar lebih berprestasi. Pelatihan Hypnoparenting tak saja faham tools efektif mempersiapkan masa depan putra-puti kita tapi juga fokus pada membangun pola komunikasi keluarga sehingga tercipta kehidupan harmonis yang damai, sukses dan bahagia. Ketika harmoni terbangun di kehidupan keluarga, anak-anak akan tumbuh dan berkembang pada suasana menyenangkan, ceria, bahagia dan dapat menuju masa depan Indonesia yang luar biasa. Dr. Agus Sutiyono juga mengajak PKK, Darma Wanita serta berbagai organisasi wanita lainnya untuk menjadikan program ini pintu masuk membangun kehidupan masyarakat yang cerdas, mengerti akan kebesaran Tuhan yang bekerja setiap saat untuk menjadikan kehidupan lebih bermakna bagi sesama. Ia menjelaskan mengapa Gerakan Orang Tua Cerdas ini penting, karena Allah telah memberi sofware dahsyat dalam diri manusia yang disebut otak, disertai instrumen penghubung hebat yang disebut “berpikir”. Badan sehat, otak dan pikiran normal; bukankah ini kekayaan tanpa batas yang belum digunakan oleh umat manusia secara maksimal. Otak manusia memancarkan 1.5 juta megawatt daya listrik yang berakumulasi dengan gelombang elektromagnetik alam semesta yang akan mewujudkan apa saja yang kita inginkan dalam kehidupan. Oleh sebab itu penting untuk memancarkan keinginan dan hasrat positif ke alam semesta karena itu akan berwujud. Dan positif dan negatif akan bekerja sama efektif apabila diberi muatan emosi cukup untuk mewujudkannya. Maka dari itu, hati-hati dengan apa yang Anda pikirkan dan katakan karena itu semua memiliki potensi dahsyat dalam perwujudan. Orang tua menjadi komponen yang sangat penting dalam mendisain masa depan anak-anak untuk memiliki kehidupan yang kita inginkan. Otak manusia akan bereaksi atas apapun yang kita ucapkan, otak akan merespon langsung atas segala ucapan dan memberi reaksi segera dengan membentuk pola tindakan. Jika di rumah yang didengar, dilihat, dan dirasakan maka apapun itu akan membentuk anak-anak dalam masa pertumbuhan awal. Jika yang didapat adalah hal-hal negatif maka itu pulalah yang akan membentuk perilaku dan kepribadiannya kelak. Jadi hati-hati atas segalan ucapan, kelakuan, dan pikiran sebab itu akan tertanam di memori anak dan membentuk pola kerja otak dalam pertumbuhan. Dalam rangka menjaga kesejahteraan umat manusia Allah SWT telah membuat pagar universal. Artinya, pagar ini sudah ada sejak awal penciptaan manusia untuk menjaga manusia terus meningkatkan kualitas keimanannya. Karena dengan kualitas keimanan yang terus berkembang maka niscaya akan sampai pada pengenalan Allah. Pengenalan kepada Allah ini dimulai dengan bagaimana manusia mengenal dirinya. “Barang siapa mengenali dirinya, maka dia akan mengenal Aku.” Statement Allah yang begitu jelas, kenapa banyak di antara kita yang mendustainya. Sehingga begitu banyak yang mencari cinta kasih, kebahagiaan dan berkelimpahan di luar diri kita. Sehingga kita tidak pernah berjumpa dengan makna kebahagiaan sebenarnya karena sebenarnya kebahagiaan itu bersemayam di dalam setiap diri kita masing-masing.

No comments: